Lima Cara Berdoa (Bagian 4 - Selesai)
EPILOG
Berdoa sebagai sebentuk komunikasi kita dengan Allah memainkan peran yang vital dalam pertumbuhan iman. Dapatlah dibayangkan kehidupan macam apa yang terjadi jika tanpa komunikasi yang baik. Dalam wadah Gereja Katolik Roma, cara dan metode berdoa sebetulnya sangat kaya dan bervariasi, yang bagaimanapun bentuknya itu tetap berpusat dan berpangkal pada Yesus Kristus. Kualitas hubungan kita dengan Allah (iman) mungkin juga dapat dilihat dari kualtias doa kita baik dari segi isi, kuantitas maupun pemaknaannya. Mulai dari doa yang berisi permohonan hingga doa yang memasrahkan diri sepenuhnya, mempercayakan semuanya dalam kasih dan karya Tuhan.
Dalam konteks inilah 5 Cara Berdoa mencoba memberi warna segar dalam berdoa. Mungkin berasal dari bahan-bahan dan tradisi yang sudah kita kenal, namun dikemas dan dirumuskan dalam sebuah format yang menarik, unik dan semoga memiliki banyak manfaat baik dari segi pertumbuhan rohani maupun kualitas kesehatan ragawi.
Mari kita berdoa dalam Yesus Kristus, melalui GerejaNya yang Kudus, dengan rahmat 7 SakramenNya yang suci dengan segenap hati, jiwa dan kekuatan kita. UntukNyalah segala karya dan kerja bahkan diri kita ini sebagai persembahan yang hidup. Amin.
Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu
dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.
…Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini."
(Markus 12:29-31)
SELESAI
=======
This (part of) article posted at Rumah Doa by Courtesy of L. Mayensi.